Add caption |
Dalam membangun karir saya sebagai pengusaha, saya harus mengakui bahwa kompetisi semakin hari semakin berat dan terkadang ada faktor X yang menghambat kesuksesan dalam berbisnis. Di tengah-tengah kebingungan kita justru membutuhkan seseorang yang mempunyai pandangan jauh ke depan sehingga dibalik tantangan itu ada ‘tambang emas’ yang harus kita explorasi. Terkadang, kita menjadi letih, frustrasi dan tidak mempunyai harapan, maka dari itu banyak pengusaha yang putus harapan. Ketika pengusaha yang saya coach merasakan hal yang demikian, saya mencoba membawa mereka untuk melihat keadaan mereka dari sudut pandang yang berbeda. Tanpa perubahan cara pandang, sulit untuk melakukan hal-hal yang tepat sasaran.
Kiat sukses bisnis sangat penting bagi mereka yang sedang membangun usahanya. Dari sejak ribuan tahun, manusia ingin hidupnya beruntung dan medapatkan kiat sukses bisnis, dari segi keuangan, keluarga, bisnis atau karir. Banyak cara yang sudah dilakukan umat manusia mencari keberuntungan ini, dari cara yang berbau mistis sampai mengikuti ajaran-ajaran tertentu untuk mendapatkannya. Tetapi kenyataannya, banyak juga orang yang terjebak di pola kehidupan SIAL dan seolah-olah menjadi ‘kutuk’ buat generasi dibawahnya. Ibarat terbelenggu dan terjerat dengan suatu ikatan yang semakin lama, semakin membuat orang tidak berdaya. Ini bisa berbentuk kemiskinan, kesehatan yang rapuh sehingga memakan banyak biaya, hubungan yang tidak harmonis bahkan apapun bisnis yang dilakukan tidak pernah menghasilkan profit.
Bahkan, pengorbanan dalam bentuk waktu dan uang pun acap kali dilakukan demi mendapatkan kiat sukses bisnis. Sampai hari ini, belum ada orang yang bisa menjamin cara pasti mendapatkan keberuntungan, Donald Trump mempunyai kiat sukses bisnis sendiri, dari Tony Robbin sampai Baskin Robbin mempunyai cara mereka yang unik untuk mendapatkan kesuksesan. Seperti pepatah kuno yang mengatakan, ‘ada banyak jalan menuju Roma’.
Ada yang merasa bahwa berbisnis itu sulit dan cenderung yang mempunyai modal besar menindal yang bermodal kecil. Ketika mereka merasa ‘kecil’ dan tidak berdaya, mereka pun cenderung menarik hal-hal yang negatif. Bisnis pun tidak menuai hasil yang memuaskan. Bahkan, ketika krisis ekonomi 2008 terjadi, banyak pebisnis yang melakukan aksi bunuh diri ketika mereka merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup dan hari itu merupakan hari yang paling GAGAL dalam hidupnya.
Ketika saya melakukan mentoring bisnis, tidak sedikit juga pengusaha yang merasa GAGAL karena sudah mencoba melakukan beberapa bisnis tetapi berakhir kebangkrutan. Mereka frustrasi dengan teman-temannya yang mungkin tidak sepintar mereka tetapi usahanya berhasil dan makin hari bertambah kaya. Beberapa pengusaha yang mengikuti ‘Ben Abadi Rapid Profit Program’ menemukan bahwa untuk kiat sukses di bisnis ada polanya dan mempunya seorang Bisnis mentor adalah salah satu cara merubah pola sial dalam berbisnis untuk mendapatkan ‘Masif Profit’.
Ada seorang pengusaha berkata kepada saya, ‘saya selalu gagal dalam berbisnis, memang sudah nasib’. Beberapa pengusaha juga mengeluhkan bahwa mereka sudah jatuh bangun dalam berbisnis selama 10 tahun lebih dan merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk sukses dalam berbisnis. Pernyataan-pernyataan seperti ini seolah-olah membenarkan bahwa ‘it’s alright to be a victim’. Sering saya menjadi sangat ‘curious’ dan meng-explorasi pandangan-pandangan mereka yang sering membuat hidup dan bisnis mereka semakin hari semakin terpuruk.
Banyak kegagalan di bisnis disebabkan oleh pola pikir yang negatif sehingga menghambat para pengusaha untuk melakukan tindakan-tindakan yang postif. Contoh sederhana adalah banyak pengusaha yang berpikir bisnis akan sepi di bulan-bulan tertentu dan akhirnya mengurangi aktivitas marketingnya. Alhasil, tentu hasilnya seperti yang diprediksikan yaitu penjualan menurun. Lain halnya ketika mereka berpikiran positive dan melakukan strategi-strategi bisnis yang effective dan tindakan massif, tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kiat sukses bisnis juga dapat kita lihat dalam pertandingan sports, terkadang yang kalah di pertandingan final berkata, ‘dia hanya beruntung saja hari ini, saya bermain jelek, sehingga dia bisa menang, atau karena bola nya kurang bulat, bahkan terkadang menyalahkan cuaca yang kurang mendukung’ sehingga menyebabkan kekalahannya di hari itu. Berapa sering kita menyalahkan situasi dan kondisi ketika bisnis tidak berjalan sesuai dengan yang kita harapkan?
Ini saatnya, kita menjadi pengusaha yang sanggup merubah ‘kerugian’ menjadi ‘PROFIT’ dengan tekat yang besar untuk sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar