Guys, ini Piper. Saya ingin mengajak kamu membaca artikel ini dengan santai karena kita akan mengadakan sebuah perjalanan menembus waktu.
Sandarkan punggung, ambil posisi dudukmu yang paling nyaman, tarik napas yang dalam lalu lepaskan perlahan. Kali ini sedikit berbeda memang dari artikel biasanya yang membuat adrenalin kamu berderas kencang ke sekujur tubuh. Tapi saya jamin pasti tak kalah mengasyikannya.
Perjalanan waktu ini dimulai dengan menengok sejenak ke masa ketika kamu mulai pertama kali terombang-ambing pasrah di pergulatan dunia romantisme, clueless tak berdaya tanpa tahu apa yang harus dilakukan untuk melawan berbagai kejadian yang di luar kendali sendiri.
Harapan yang tersisa hanya ada satu titik sinar jauh di dalam lubuk hati kita yang terus menyala, walaupun terkadang redup, yang terus mengisyaratkan bahwa kamu perlu melakukan sesuatu.
Namun apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya masih merupakan sebuah tanda tanya besar.
Kamu sudah sering mengalami hal itu, dan kini kamu harus mengulanginya lagi.
Hanya bisa mengagumi sang idaman hati dari jauh. Sekedar menjadi dukun curhat pun rasanya sudah cukup, apapun dilakukan untuk bisa dekat dengan orang yang diimpikan itu. Dan entah untuk untuk keberapa kalinya kamu gagal memulai hubungan yang pada awalnya begitu menjanjikan ternyata berlalu begitu saja. Kamu ditinggalkan partner yang ternyata selama ini mendua bahkan melimakan kita.
Ironis? Menyedihkan? Sudah pasti.
Tapi saya yakin, kalau kamu membuka mata dengan sekelilingmu, kita semua pasti pernah mengalami masa-masa seperti itu. Wajar saja dan manusiawi sekali.
Hop! Sekarang kita melompat kembali ke masa kini.
Coba kamu pergi ke kamar mandi sebentar lalu lihatlah bayangan kamu sendiri. Mari kita mulai mengevaluasi, dimulai dari perubahan yang sudah terjadi pada diri kamu secara fisik.
Berapa banyak perubahan yang sudah kamu lakukan? Apakah gaya potongan rambutmu masih begitu-begitu saja semenjak SMP? Kalau memang banyak yang bilang itu potongan paling cocok, baiklah, you can keep the hairstyle. Tapi kalau mencuci rambut saja kamu malas, then man… you need some help.
Selanjutnya, silahkan teliti apa saja perubahan overall fisik yang terjadi beberapa tahun belakangan ini, apakah terjadi perubahan yang signifikan? Bila belum, maka ada baiknya mari kamu mengadakan sedikit upgrade.
Evaluasi selanjutnya, coba ingat-ingat, apa yang kamu lakukan akhir minggu kemarin, sudah berhasilkah mengajak pergi sang idaman?
Atau, setidaknya, sudahkan kamu memberanikan diri berbicara dengannya tanpa sepertinya ada gorengan menyangkut di tenggorokanmu?
Okay, sambil menunggu evaluasi kamu, saya mau sedikit berbagi tentang sebuah buku yang sedikit banyak menginspirasikan saya tentang perjalanan waktu kita ini.
Judulnya adalah Slaugtherhouse Five or the Children's Crusade karangan Kurt Vonnegut yang sudah beberapa minggu ini sedang saya baca ulang. Buku ini bagi saya, merupakan salah satu karangan paling brilian yg pernah dibuat. Selain membahas tentang sejarah kekejaman genocide saat perang di Dresden - Jerman, keajaiban tentang waktu yang dimaksimalkan dalam alur ceritanya, bisa memperluas cara pandang kita terhadap waktu.
Sayang sekali Lex atau Kei maupun Jet tidak akan mengijinkan saya membahas lebih dalam tentang buku ini. Kalau kalian ingin tahu lebih banyak, saya rekomendasikan untuk mencarinya di toko buku, atau kirim personal message untuk membahasnya langsung dengan saya.
Kembali lagi ke apa yang saya bicarakan sebelumnya, there's something romantic about time. Saya tidak tahu apakah ada di antara kamu yang menyadari akan hal ini seperti saya. Biar saya jelaskan.
Time is all we have. Waktu bisa memberi kita kebebasan untuk belajar dari kesalahan masa lalu. Di sisi lain, seperti di dalam Slaugtherhouse Five, kita juga telah dibuat tak berdaya oleh waktu.
Pernahkah kamu berada di suatu momen ketika segala sesuatunya berjalan, mungkin saja tidak sempurna, tapi semua berjalan seperti yang seharusnya dan there's nothing in the world yang kamu inginkan selain freeze the time?
Saya pernah.
But unfortunately, we can’t do that. Kita cuma bisa mengatakan: “So it goes,” seperti kalimat yang selalu muncul berulang-ulang dalam buku Slaughterhouse Five.
Life goes on, guys.
But do YOU move on?
Mungkin faktor bahasa kita yang tidak menggunakan pembagian waktu (tenses) sehingga mendidik kita untuk tidak memandang waktu sebagai potensi yang berharga. Atau mungkin kembali lagi ke penghargaan masing-masing individu terhadap waktu. I'm not sure yet, but one thing I realized, ada sebuah paradoks romantis tentang waktu.
Kemarin dulu, saya sempat menonton The Lake House, adaptasi dari film Korea Il Mare. Film ini juga mengemas tema tentang waktu - dengan bumbu romantisme tentunya. Pertanyaan selanjutnya yang muncul dari film ini, dengan segala keterbatasan waktu yang kita miliki, saat mengambil keputusan dalam memulai hubungan (atau apapun juga) haruskah kita menunggu atau bertindak saat ini juga?
I don't know guys, sudahkah kamu bisa turut merasakan betapa romantisnya kenangan yang ditinggalkan waktu atau betapa romantisnya harapan yang disediakan saat kita tak sabar ingin menyatukan cinta dengan orang yang kita harapkan menjadi partner berbagi hidup?
Betapa romantisnya. Tapi sebelum kalian terjebak lebih jauh lagi dengan romantisme waktu ini, I'm sorry but I have to wake you up, guys.
Waktu yang hanya sepanjang 24 jam memang bisa membatasi gerak-gerik karena diluar kendali kita sebagai manusia. Namun, satu hal yang ada di tangan kita, yakni kebebasan menentukan pilihan yang kita ambil.
Keputusan yang saya dan kamu ambil SAAT INI mempengaruhi apa yang kita rasakan, dapatkan, dan lakukan di masa yang akan datang.
Setelah mengevaluasi perkembangan apa saja yang sudah kamu alami selama ini, baik secara mindset maupun dalam hal fisik dan appearance…
… sudahkah kamu sepenuhnya bermetamorfosis?
Karena selain kegagalan yang terjadi di masa lalu merupakan hal yang wajar dan manusiawi sekali, langkah yang paling penting adalah bagaimana kamu bisa memutuskan untuk embrace your past.
Kamu harus bisa menghargainya sebagai bagian hidup yang paling berharga yang bisa menjadikan kamu seperti hari ini dan yang terpenting yaitu sepenuh hati mencurahkan setiap potensi yang kamu miliki untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari waktu ke waktu.
Now, saya rasa tidak efektif bila saya terus berbicara dengan gaya Robert Kiyosaki seperti ini. Guys, kalau kamu mau berubah, lakukanlah sekarang, saat ini juga!
Jika kamu merasa lelah setiap saat harus mereka-reka apakah tindakan yang harus kamu lakukan agar kami para cewek bisa menghargai kamu lebih dari sekedar ‘best friend’ atau ‘the clown’ yang selalu bersedia menjadi tong sampah serta menghibur kami.
Tidak ada gunanya untuk menunda hingga besok atau lusa, keputusannya memang ada di tangan kamu tapi waktu yang kalian pilih juga menentukan. Lakukan sekarang!
Alasan kami para cewek melakukan itu terhadap kamu pun tentunya karena kamu melakukannya pada diri sendiri. Tak ada asap bila tak ada api. Kami hanya memberikan reaksi alamiah saat berhadapan dengan cowok yang sedari awal sudah menempatkan kedudukan ‘di bawah’ kami dengan menunjukkan bahwa kamu cater atau ngarep pada kami.
Sekarang cewek-cewek sudah banyak yang bisa mandiri secara finansial serta smart �" yang otomatis membentuk karakter kami untuk terbiasa memegang kendali.
NAMUN at the end of the day, kami tetap merindukan kehadiran seorang lawan jenis yang bisa mengambil kendali tersebut dari tangan kami.
Cewek-cewek modern memang ingin mandiri, tapi bukan berarti kami tidak membutuhkan kehadiran seorang cowok untuk menyeimbangkan serta berbagi kehidupan kami.
Langkah pertama kamu menuju menjadi seorang cowok glossy tentunya adalah memahami betul akan fungsi demonstrasi power.
Jadilah seorang yang dare to be bold!
Life is a jungle out there and to survive you have to be the fittest.
Inilah yang akan membedakanmu dengan jiwa cowok-cowok lain selama ini.
Mereka mungkin saja sudah mengetahui apapun yang kamu bisa baca dari artikel di Hitman System, tapi masih sedikit yang sampai berani menerima dan mengakui kelemahan diri sebagai langkah pertama menuju evolusi karakter yang maksimal.
Tentunya perubahan yang akan kita lakukan tidak bisa diraih dalam waktu semalam saja. Setelah beberapa waktu bertukar pikiran, hang out bersama Lex, Kei, dan Jet, pelajaran yang saya dapatkan adalah perubahan bisa kita lakukan selain bermodalkan keinginan yang besar, usaha yang tak kenal lelah dan haus akan menambah pengetahuan setiap saat, kita juga perlu �" sekali lagi �" embrace our past as a motivation.
Salah satu alumni workshop sempat mengalami kesulitan dalam memulai transformasinya. Yep, siapa bilang mengambil langkah untuk berubah itu tidak memerlukan kemauan serta usaha?
Dari semua materi transformasi yang ia dapatkan dari workshop plus sesi fashion upgrade �" ketika saya, Sophie, dan sejumlah Pivot lainnya membantu para peserta mengoptimalkan potensi masing-masing peserta �" wajar saja bila ada beberapa peserta yang overexcited, kehilangan fokus akan mana yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Jadi, berubah dari segi mindset dulu atau memperbaiki penampilannya?
Idealnya adalah kedua perubahan berjalan beriringan. Akan tetapi, seandainya kamu tipe yang sulit untuk menfokuskan diri ketika melakukan beberapa hal sekaligus, maka langkah yang perlu kamu ambil adalah to improve your look first, baru kemudian menggunakannya sebagai katalisator untuk perubahan mental keseluruhan.
Seperti yang pernah saya jelaskan di artikel Fungsi Demonstrasi Power, pengertian look good di sini tentunya mengacu pada penampilan yang menarik, yang menunjukkan bahwa kamu berbeda dari cowok-cowok lainnya.
Pengertian yang berbeda dari pengertian fisik seseorang yang secara umum tergolong ganteng atau cantik. Untuk seseorang terlihat menarik sebenarnya tidak berarti ia adalah orang yang ganteng atau cantik.
Ingat ini baik-baik: penampilan menarik itu bisa dipelajari, diciptakan, dan dibiasakan.
Maka, setelah mempelajari potensi-potensi yang sebenarnya sudah kamu miliki, lalu dibantu dengan konsultasi dari saya serta Sophie yang memberikan sudut pandang dari lawan jenis, hal yang tinggal kamu lakukan hanyalah membiasakan diri untuk tampil menarik.
Semua kembali lagi ke cara berpikir kamu, apakah kamu mau menganggap membiasakan diri menjalani suatu hal yang tidak ada ruginya bila kamu lakukan sebagai hal yang remeh atau mau memanfaatkan kesempatan yang ada di depan mata yang sedemikian mudah untuk dilakukan itu sekarang juga.
Sekitar seminggu yang lalu seorang teman bercerita betapa ia baru saja menghabiskan 2,5 jam di salon untuk mengecat dan memotong rambutnya. Jujur, saya pun malas jika harus duduk berlama-lama di salon. Belum lagi harus meladeni obrolan basa-basi hairdresser.
Tapi coba dengar ini.
Setelah seluruh basa-basi selama sesi perawatan rambut tersebut, di detik pertama melangkah keluar dari salon, saya merasa sangat segar dan nyaman, melupakan semua detik-detik yang membosankan sebelumnya.
Begitu kamu melangkah keluar dari salon dengan mengetahui serta merasakan bahwa penampilan kita sudah lebih segar, otomatis dalam diri kamu akan timbul semangat feel good about yourself!
Nah, perasaan senang akan diri sendiri ini yang akan memegang peranan penting dalam perubahanmu dari lossy menjadi glossy.
Ketika kamu duduk menghadiri HSEW dan pelatihan lainnya, pemikiran kamu seakan dibukakan lebih luas. Namun dengan masukan yang begitu banyak, belum lagi semangat yang begitu menggebu-gebu untuk mempraktekan apa yang telah dipelajari terkadang bisa membuat kita lupa bahwa perubahan paling mudah, paling simpel dan tidak memerlukan banyak waktu adalah mengadakan up grade pada penampilan kita.
Kuncinya sederhana, begitu kita feel good about ourselves, orang-orang di sekitar kita pasti bisa merasakan pancaran energi kita. Saya percaya seperti yang pernah Kei katakan, keajaiban itu menular!
Guys, sebarkan keajaiban kamu, biar orang-orang di sekitar merasakannya dan energi mereka pun akan tertular kembali padamu.
Tolong gunting poni dan buntut ala Lupusmu karena that’s so out of date!
Ganti dengan potongan yang lebih rapi, segar, dan tonjolkan mata seksimu itu.
Simpan baju buatan Mama untuk acara keluarga saja dan pakailah kemeja atau T-shirt berkerah yang bersih, wangi, dan berwarna cerah. Tapi ingat, paduan T-shirt dengan celana kain adalah a big no no! In fact, pakailah celana kain hanya untuk ke kantor saja.
Pergunakanlah waktu saat ini juga, ya sekarang, untuk menentukan dan mengambil pilihanmu sendiri.
Mana yang kalian pilih, diam menunggu kesempatan menjadi cowo glossy untuk tiba-tiba dihadiahkan kepada kalian, atau memilih untuk mewujudkan keajaiban itu mulai detik ini juga?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar