PENYAIR

Dia adalah rantai penghubung
Antara dunia ini dan dunia akan datang
Kolam air manis buat jiwa-jiwaausan,
Dia adalah sebatang pohon tertanam
Di lembah sungai keindahan
Memikul bebuah ranum
Bagi hati lapar yang mencari. yang keh
Dia adalah seekor burung 'nightingale'
Menyejukkan jiwagalam kedukaan
Menaikkan semangat dengan alunan melodiahnya yan d ind
Dia adalah sepotong awan putih di
Naik dan mengembang memenuhi
Kemudian mencurahkan kurnianya di atas padang kehidupan. Membuka kelopak
mereka bagi menerimaaya. langit cerah angkasa. cah
Dia adalah malaikat diutus Yang Mahaengajarkan Kalam Ilahi.
Seberkas cahaya gemilang tak kunjung padam.
Tak terliput gelap malam
Tak tergoyah oleh angin kencang
Ishtar, dewieminyakinya dengan kasih sayang
Dan, nyanyian Apollo menjadiayanya. Kuasa m cinta, m cah
Dia adalah manusia yang selalu bersendirian,
hidup serbaerhanaan berhati suci
Dia duduk diencari inspirasiam
Dan berjaga dieningan malam,
Menantikan turunnya ruh sed d pangkuan alam m ilh keh
Dia adalah si tukang jahit yang menjahit benih hatinya diang kasih sayang lad
dan kemanusiaan menyuburkannya
Inilah penyair yang dipinggirkan oleh manusia
padaannya,
Dan hanya dikenali sesudah jasad ditinggalkan
Dunia pun mengucapkan selamat tinggal dan kembali ia padai zam Ilah

Inilah penyair yang tak meminta apa-apa
dari manusia kecuali seulas senyuman
Inilah penyair yang penuh semangat dan memenuhi
cakerawala dengan kata-kata indah
Namun manusia tetap menafikan kewujudan keindahannya
Sampai bila manusia terus terlena?
Sampai bila manusia menyanjung penguasa yang
meraih kehebatan dgn mengambil kesempatan??
Sampai bila manusia mengabaikan mereka yang boleh memperlihatkan
keindahan pada jiwa-jiwa mereka
Simbol cinta dan kedamaian?
Sampai bila manusia hanya akan menyanjung jasa org yang sudah tiada?
dan melupakan si hidup yg dikelilingi penderitaan
yang menghambakan hidup mereka seperti lilin menyala
bagi menunjukkan jalan yang benar bagi orang yang lupa
Dan oh para penyair,
Kalian adalah kehidupan dalam kehidupan ini:
Telah engkau tundukkan abad demi abad termasuk tirainya.
Penyair..
Suatu hari kau akan merajai hati-hati manusia
Dan, kerana itu kerajaanmu adalah abadi.
Penyair..periksalah mahkota berdurimu..kau akan menemui kelembutan di
sebalik jambangan bunga-bunga Laurel...
(Dari 'Dam'ah Wa Ibtisamah' -Setitis Air Mata Seulas Senyuman)
Kahlil Gibrana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar