Meningkatkan Kharisma Diri

Apakah itu kharisma? Apakah seseorang harus terlahir dengannya, atau kita bisa belajar mendapatkannya? Darimana kita tahu apakah kita memiliki kharisma? Apa saja yang bisa membuat seseorang terlihat berkharisma? Hari ini Anda akan mendapatkan jawaban memuaskan dari pertanyaan di atas, sekaligus personal inner game secrets saya untuk meningkatkan kharisma Anda untuk keperluan sosial, bisnis, dan percintaan!

Ahli sosiologi berkebangsaan Jerman, Max Weber, adalah orang pertama yang secara serius mempelajari tentang karisma. Beliau menyatakan kharisma adalah, “… a certain quality of an individual personality, by virtue of which one is ‘set apart’ from ordinary people and treated as endowed with supernatural, superhuman, or at least specifically exceptional powers or qualities,” dan menurut Pierre BourMannas, sosiolog Perancis, hal tersebut hanya berada di alam persepsi orang yang melihatnya. Dengan kata lain, Anda tidak bisa merasakan sendiri bahwa Anda berkharisma atau tidak; itu hanya bisa dideteksi dan dirasakan oleh orang lain.

Kata kharisma berakar dari bahasa Yunani, ‘charis’, yang berarti karunia atau bakat; menurut mitologinya, para dewa mengaruniakan kekuatan spesial pada orang-orang tertentu sehingga mereka bisa tampil lebih menawan. Sementara dalam studi psikologi sosial modern, kharisma adalah pengaruh yang dimiliki seseorang terhadap orang lainnya atau kelompok. Jadi jika Anda ingin meningkatkan kharisma, berarti Anda perlu memahami beberapa atribut ‘kekuatan spesial’ terkandung di dalam kharisma yang memungkinkan Anda mempengaruhi orang lain.

Berikut adalah beberapa rahasia pribadi saya:

    * Banjir Kepercayaan Diri. Seseorang yang karismatik biasanya memiliki tingkat narsisme sangat tinggi yang dapat menarik perhatian seluruh orang. Ia seolah-olah menyerap energi orang dan ruangan, lalu memancarkannya kembali berlipat kali ganda kepada siapa saja yang memperhatikannya. Perhatikan bahwa ini bukan kepercayaan diri dalam pikiran saja, melainkan kepercayaan diri secara fisik yang meluap keluar dari setiap gerak tubuh Anda.

      Howard Friedman, seorang profesor psikologi di University of California-Riverside yang meneliti komunikasi non-verbal menulis, “When charismatic people enter a room, they draw attention and may enliven the whole gathering. Charismatic people a basic self-confidence and then project this to others. Others have a sense of what they are feeling, mostly via nonverbal communication.”

      Kepercayaan diri seperti ini, sekalipun bersifat inner game, wajib diproyeksikan lewat aksi non-verbal Anda. Berdirilah dengan postur tubuh tegap, dada dan tangan terbuka lebar, wajah berseri, dan senyuman yang siap untuk menyapa siapa saja. Ketika ada yang menghampiri Anda, jadilah pihak yang pertama untuk menginisiasi sentuhan fisik, baik dalam bentuk jabatan tangan, tepukan ringan di bahu, atau rangkulan hangat di pundak mereka.

      Jangan lupa juga untuk mendengarkan sepenuh hati setiap kalimat yang orang sampaikan pada Anda; ketika Anda benar-benar mendengarkan, Anda secara otomatis memproyeksikan sebuah cahaya yang sulit sekali dijabarkan dengan kata-kata. Seluruh perilaku memungkinkan Anda ‘menghipnotis‘ siapa saja jauh sebelum Anda membuka mulut dan mengeluarkan suara.
      
    * Visioner. Setiap orang karismatik yang saya kenal secara pribadi memiliki kebiasaan melihat hal-hal yang kasat mata, tersembunyi, atau bahkan terlalu jauh di belakang dan di depan. Kebiasaan itu muncul dari kesadaran akan tujuan dan panggilan hidupnya. Seseorang yang bisa melihat dirinya memiliki misi spesial dalam dunia ini pasti yakin dirinya diperlengkapi dengan kekuatan spesial juga, persis seperti kisah mitologi Yunani di atas. Keyakinan pribadi inilah yang menular pada orang-orang di sekitarnya sehingga mereka merasa tergelitik, tersedot, dan tertawan secara magis. Ini sebabnya dalam kelas pelatihan lanjutan Hitman System, saya melatih setiap peserta untuk menggali sistem passion-vision-mision mereka.

      Paul Gingrich, seorang profesor Sosiologi di University of Regina, menulis, “Charisma is a quality of an individual personality that is considered extraordinary, and followers may consider this quality to be endowed with supernatural, superhuman, or exceptional powers or qualities. Whether such powers actually exist or not is irrelevant – the fact that followers believe that such powers exist is what is important.“

      Jadi luangkan waktu sejenak sekarang untuk menelisik esensi hidup Anda. Gali apa saja yang menjadi alasan dan tujuan Anda diciptakan di dunia ini, serta bagaimana secara spesifik pribadi Anda sangat diperlukan oleh orang lain di sekeliling Anda. Selidiki apa yang akan membuat dunia ini tidak lengkap jika tidak ada Anda.

      Setelah Anda menemukan hal-hal tersebut di dalam diri Anda sendiri, lakukan lagi pada setiap pribadi orang yang hadir dalam hidup Anda, lalu pimpin mereka dengan menyampaikan apa yang Anda lihat tersebut. Ketika Anda terbiasa peduli pada diri Anda, Anda juga mudah peduli pada orang lain. Anda akan dianggap sangat berharga karena kebanyakan orang malas dan membutuhkan orang lain untuk mempedulikan diri mereka sendiri.
      
    * Menguasai Kontradiksi. Sekalipun ini bukan rahasia terakhir saya seputar karisma, ini adalah salah satu karakter yang paling sering orang komentari. Anda yang sudah sering membaca Hitman System (misalnya kutipan, “Cara terbaik untuk mendapatkan wanita adalah dengan tidak berusaha mendapatkannya!”), Romantic Renaissance, dan Unlocked pasti sering menemukan sensasi ajaib ini. Entri kemarin mencelikkan mata Anda tentang bagaimana menjadi bajingan yang tidak bajingan. Apalagi para alumnus kelas FAST HYPNOSIS yang pasti ingat mengapa saya adalah seorang hipnoterapis yang membenci hipnoterapi, dan bagaimana pelatihan satu hari itu melatih Anda cara menghipnotis yang tidak-menghipnotis namun sangat ampuh! :D

      Joseph Roach, profesor kajian teater di Yale, menjelaskan fenomena di atas dengan baik sekali dalam bukunya, It, sebuah buku yang memaparkan studi tentang karisma para tokoh terkenal, selebriti, dan dunia performing arts. Joseph menyatakan, “What people are responding to in charismatic people is the power of apparently effortless embodiment of contradictory qualities simultaneously: strength and vulnerability, innocence and experience, and singularity and typicality among them. Among the people who have best embodied these contradictory qualities at the same time are King Charles II, Johnny Depp, Michael Jackson, and Princess Diana.“

      Penjelasan yang sama juga disampaikan oleh Charles de Gaulle, “There can be no power without mystery. There must always be a ‘something’ which others cannot altogether fathom, which puzzles them, stirs them, and rivets their attention. It is a mixture of the crowning virtue of the strong, the refuge of the weak, the modesty of the proud, the pride of the humble, the prudence of the wise, and the sense of fools.”

      Jika Anda memiliki gaya atau pemikiran yang rasanya paradoks di dalam diri Anda sendiri, jangan pernah sembunyikan! Dorong diri Anda mengakui kekurangan dan kelebihan Anda, serta mengekspresikannya dengan bangga. Baca sebanyak mungkin buku-buku yang bahkan bertentangan dengan minat dan religi Anda sendiri. Temukan mengapa kekuatan Anda adalah kelemahan Anda dan sebaliknya. Biasakan menjawab dengan pertanyaan dan mengajukan pertanyaan dengan jawaban karena semakin Anda sulit dicerna, semakin orang rajin mencerna dan menyukai Anda. Serta jangan lupa untuk bersenang-senang menguasai kontradiksi yang sulit dikuasai ini.
       

Beberapa waktu yang lalu saya membaca buku Why Presidents Succeed yang ditulis oleh Dean Keith Simonton, profesor psikologi di University of California demikian, “I do think that charismatic techniques can be taught to a certain extent. If you tell people what they need to do to feel more confident, some may improve. Situations can also bring out a person’s hidden charisma.” Selaras dengan itu, Richard Wiseman -seorang profesor Public Understanding of Psychology- menyatakan kharisma merupakan 50% kemampuan alamiah dan 50% hasil latihan perilaku tertentu.

Itu artinya seseorang yang terlahir dengan kharisma alamiah pun masih perlu melakukan sejumlah tehnik karismatik jika ingin memaksimalkan pengaruhnya. Saya yakin ini adalah kabar baik untuk Anda yang merasa kekurangan sinar kharisma, bukan begitu?

Jika tulisan kali ini terasa berat, ah justru ini ringan sekali, sobat. Bahkan keterlaluan ringan dan praktis, sampai-sampai Anda tidak sadar kalau sudah melakukannya nanti.

Salam revolusi cinta,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar