3 Perkara yang dapat menyelamatkan manusia

1. Takut kepada Allah baik pada saat terang-terangan maupun pada saat sembunyi

Takut kepada Allah pada saat bersama orang lain mungkin biasa. Tapi takut kepada Allah pada saat kita sendiri, itu baru luar biasa. Semoga pada saat sembunyi maupun terang-terangan, kita tetap takut kepada Allah dengan selalu menunaikan kewajiban dariNya dan tidak melakukan segala apa yang dilarangNya.
Sesungguhnya yang dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu). [35:18]

2. Berlaku adil baik pada saat rela maupun pada saat marah

Adil pada saat rela, itu biasa. Bersikap adil pada saat marah, itu baru luar biasa. Alkisah ada seorang tuan (Ali Zainal Abidin) yang hendak memarahi budaknya karena telah menumpahkan air. Sang tuan sangat marah, sehingga si budak pun takut kemudian membaca ayat al-Quran. Namun yang setelah itu terjadi sungguh luar biasa, sang budak pun dimerdekakan oleh tuannya.

Kisah lainnya pada saat berperang, Ali bin Abi Thalib sedang melawan seorang musuhnya. Ketika sang musuh sudah tak berkutik, Ali ingin sekali membunuhnya. Pada saat di ujung kematian itu si musuh pun meludahi Ali. Namun apa yang terjadi, Ali tak jadi membunuhnya. Sang musuh pun bingung dan bertanya. Lalu imam Ali menjawab, “Ketika aku hendak membunuhmu tadi, aku akan membunuhmu karena Allah. Namun setelah kau meludahiku, aku khawatir bahwa aku akan membunuhmu bukan karena Allah lagi”.
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.  [16:90]

3. Berlaku hemat baik pada saat fakir maupun pada saat kaya


Hemat pada saat fakir sie udah biasa, harus malahan. Apalagi anak kos di akhir bulan yang sarapan dan makan malamnya adalah mie instan (huachim…). Tapi kalau dapat hidup hemat dan sederhana pada saat berkecukupan, itu baru luar biasa. Sudah kaya raya, hartanya banyak, namun hidupnya sederhana, dermawan pula.
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. [17:26-27]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar